Selasa, 28 Agustus 2012

Surat Untuk Ayah

Ayah,...
Meski tak sekalipun ku tatap wajahmu...
Meski tak sekalipun ku dengar suaramu, nasehatmu dan candamu...
Meski tak sekalipun ku genggam kasihmu, tanganmu dan perhatianmu...
Meski tak sekalipun ku terjamah oleh belai lembut cintamu...
tapi sungguh dihatiku selalu tersimpan rindu untukmu, selalu ada bait do'a untukmu... dan selalu ada namamu dalam daftar kasihku...
Ayah,..
meski tak pernah ku temui sosokmu, tapi ku tahu kau disana begitu hebat melindungi adik-adikku...
Ayah, meski tak akan pernah kau dengar bisikan suara hati yang mengalirkan beribu kerinduan ini, tapi ku yakin dihati kecilmu pasti tersimpan setitik ruang untukku...
Ayah,...
walau ragamu tak pernah ada dihariku, tapi namamu selalu ada dihatiku...
Ayah,...
tak pernah ku tatap wajahmu yang kata mereka begitu mirip denganku, tapi setiap aku rindu denganmu selalu ku tatap wajahku untuk sedikit membunuh rindu yang menghujam, rindu yang kadang membawa bumerang amarah, iri dan kecewa,...
yaa Ayah, kadang dalam diamku, aku dihantui amarah, iri dan kecewa,...
amarah karena tak pernah sekalipun kau datang menemuiku...
iri karena melihat kawanku bersama ayah mereka, kawanku yang bercerita tentang hari libur bersama ayah mereka, kawanku yang memamerkan kisah romantis bercanda dengan ayah mereka dikala waktu istirahat kerja ayah mereka... 
kecewa karena tak bisa mengenalmu, tak pernah kau perhatikan dan lindungi sebagaimana ayah yang selalu memperhatikan dan melindungi anak.
yaa Ayah, aku juga ingin merasakan apa yang mereka rasakan...
aku juga ingin mengenalmu, atau setidaknya menatap wajahmu sekali saja...
Ayah, adakah kau juga merasakan apa yang ku rasakan? rindu yang membuncah,...

Ayah,...
aku memang tak pernah tau ada apa denganmu sehingga kau tak pernah  datang menemuiku, yang ku tau aku disini merindukanmu, mengharapkan cinta dan belaian kasih sayangmu...
Ayah,...
kata mereka, wajahku seperti wajahmu,...
tak pernah ku ragukan perkataan indah tentangmu...
Ayah,...
Dengarlah suara hatiku...
Ayah,...
Aku rindu...

Ayah, ragamu boleh saja jauh dariku, tapi kau selalu dekat dihati dan pikiranku karena dalam tubuhku mengalir darahmu...




                                                                       

                                                                         Peluk Sayang,
                                                                         Anakmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar