Tiga
belas maret pertama aku menjadi bagian dari kehidupanmu, benar-benar bagian
dari kehidupanmu yang disebelum tidur dan saat bangunmu kau temui, yang dalam
keadaan segar usai mandi dan dandan serta dalam keadaan lusuh berantakan usai
beraktifitaspun menyapamu, yang dalam setiap perputaran sisa waktu yang kau
miliki adalah selalulah bersamaku. Tiga belas maretmu yang mungkin dahulu
adalah tentang angan seorang dirimu yang melambung tinggi, kini harus kau
libatkan aku dalam segala rancangan peta kehidupan yang kau sandarkan pada Sang
Pemilik Segalamu.
Suamiku,
usiamu telah memasuki angka yang tidak sedikit pengalaman telah kau lalui.
Ribuan pelajaran tentang kehidupan telah kau ukir, beribu kerikil telah kau
lewati, bahkan ratusan gunung ujian telah kau sanggupi, kini dalam kehidupan
baru kita bersama dalam usiamu yang kian dewasa dalam hitungan, semoga amanah
tentangku sanggup jua kau tunaikan dengan baik.
Suamiku,
aku tidak pernah ingin menuntutmu menjadi seorang yang sempurna dimataku, aku
hanya ingin kita terus melangkah untuk saling menyempurnakan. Bila dalam proses
awal rumah tangga kita ini telah kau temui banyak kurangku, semogalah kau
sanggupi untuk menerimaku dengan penerimaan yang sempurna tanpa sedikitpun
keluh atas segalaku. Tidak akan pernah ada sempurna bila tiada syukur yang
membalut segalanya.
Suamiku,
hari ini ditanggal kelahiranmu tiada kado istimewa yang dapat ku persembahkan,
bukan karena pelitku melainkan karena memang aku masihlah menjadi perempuan
dalam rumahmu yang belum menghasilkan apapun untuk membelikanmu sesuatu yang
kau ingini. Aku tahu kaupun tiada menginginkan benda untuk ku hadiahkan padamu,
sebab dalam setiap hari yang kita lewati kau hanya selalu berucap tentang
sehatku, tentang aku yang harus terus tersenyum.
Suamiku,
akupun bukan seorang sempurna dalam bakti yang baru ku mulai padamu tapi kau
tahu aku tidaklah sekalipun ingin melihat ada kecewa dalam tatapanmu, bantu aku
dalam segala usahaku untuk terus patuh meski lalai menghantui. Percayalah
sayang, meski banyak kurangku namun dalam kesungguhan dengan
mengharap ridho Allah ku beri baktiku penuh seluruh padamu, bimbinglah aku selalu.
Selamat
memasuki angka baru dalam hidupmu sayangku, tetaplah menjadi baik dan teruslah
untuk lebih baik. Tetaplah mendidik dan melindungi. Mengayomi dan mengajak
dalam kebaikan. Tetaplah menjadi seorang yang selalu membuatku merasa istimewa
karena segala tingkahmu, meski dalam kesederhanaan.
Diawal
rumah tangga ini, dihari bertambahnya angka dalam usiamu, semoga kau semakin
baik, istiqomah. Dan semogalah kita segera diberi kepercayaan oleh-Nya untuk
amanah selanjutnya, memiliki keceriaan-keceriaan mungil nan lucu. Aamiin.
I Love You So Much, Biy.