Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 Juli 2012

Untuk Ayah, Bunda

Tak lelah ku ukir senyum
Tak letih ku lawan kerapuhan
Tak jemu ku hempas rindu
Tak jenuh ku untai penantian
                Aku disini terhempas rindu
                Tertawan dalam kasih yang rapuh
                Terdiam dalam penantian tak berujung
                Terpanah kisah dalam impian
Langkahku tak henti meniti jejak
Tanganku tak urung menggapai asa
Darah terus mengalirkan pengharapan
Raga meridukan tempat berteduhnya kasih
                Ayah, Bunda…
                Dalam tubuhku darahmu mengalir
                Dalam kelemahanku, perjuanganmu memanah
                Sapalah penantianku atas kasih yang ku nanti
Ayah, Bunda…
Cinta bergejolak dalam darah
Rindu ingin menyapa dinding kokoh
tataplah, duhai Ayah dan Bunda…

               

Langitpun Tersenyum

Kala matahari menyapa
Hati tertegun karena hangatnya
Kala mentari pamit
Hati tertegun karena teduhnya

                Hatiku tersenyum
                Akupun bahagia
                Hariku indah
                Langitpun tersenyum



Pagi, ku dengar sayup merdu alam
Pagi, ku lihat titik-titik embun
Malam, ku dengar riangnya alam
Malam, ku lihat kilaunya bintang

                Pagi…
                Ku sambut dengan hati yang riang
                Malam…
                Ku tutup dengan hari yang tenang
Senyumku untuk semangatku
Syukurku, untuk hangatkan hariku
Hatiku teduh…
Langitpun tersenyum…