Ada dua hal yang dapat dikemukakan mengapa Organisasi
Muhammadiyah bisa berkembang keluar tanah kelahirannya yakni Yogyakarta.
Pertama bahwa Organisasi Muhammadiyah Organisasi gerakan dakwah, sehingga
kegiatan gerak kelihatan nyata dipusat kelahirannya, Yogyakarta. Kegiatan
gerakan amal Muhammadiyah itu menarik perhatian bagi orang-orang yang datang
dari luar Jawa ke Yogyakarta, maupun Perhatian dari para wartawan maupun
penulis-penulis Islam yang dipulau Jawa. Hal yang kedua dengan adanya
perubahan Anggaran Dasar Organisasi atau Statuta Muhammadiyah artikel dua
(1936:23), yang diubahnya menjadi memajukkan dan menggembirakan pengajaran
dan pelajaran agama Islam di Hindia Belanda.
Maka dengan adanya orang-orang dari luar Jawa yang telah
memahami Muhammadiyah itu selama bertahun-tahun di Yogyakarta, mereka ini
kembali ke daerah masing-masing membawa pengalaman tentang Muhammadiyah.
Didukung oleh perubahan artikel dua
diatas, memberi kesempatan kepada organisasi Muhammadiyah untuk berkembang
keseluruh Nusantara termasuk daerah Sulawesi Utara atau keresidenan Manado.
Ø Masuknya Organisasi Muhammadiyah ke Daerah Sulawesi Utara
dapat dikatakan melalui beberapa Jalur:
a. Melalui pengalaman Putra-Putra daerah yang
bersekolah di Yogyakarta. Mereka ini kembali kedaerah membawa pengetahuan
tentang gerakan Organisasi Muhammadiyah dan berusaha mendirikan Muhammadiyah
didaerahnya, seperti Jusup Otoluwa untuk Daerah Gorontalo.
b.
Mendatangkan guru-guru tersebut telah
memiliki pengetahuan tentang gerakan Muhammadiyah itu. Seperti Sangir Talaud
Mendatangkan guru-gukru agama Islam, yaitu, Mohammad Judi Wiryotaruno, yang
akhirnya mendirikan Organisasi Muhammadiyah di Petta, Tabukan.
c.
Masuknya bacaan harian dan majalah dari
Jawa kedaerah-daerah. Husdi Hamka (1988:12) mengemukakan bahwa harian-harian
Islam waktu itu antara lain:
-
Sarikat Islam menerbitkan harian utusan
Indonesia dibawah kepemimpinan H. O. S. Tjokro Aminoto di Surabaya;
-
Harian Bendera Islam, Harian Mustika
diterbitkan oleh Haji Agus Salim dan Abdul Muis;
-
Majalah Suaara Muhammadiyah yang mulai
terbit pada tahun 1920 di Yogyakarta. Oleh Muhammadiyah diterbitkan juga
majalah Penyiar Islam, pancaaaran amal, harian adil, majalah Islam Raya dan As
Siasah.
Melalui
Pelabuhan-pelabuhan Laut Donggala, Poso, Luwuk, Gorontalo, Kwandang, dan Manado
masuklah kapal-kapal laut dari jawa baik membawa barang-barang dagangan maupun
bacaan-bacaan berupa harian dan majalah Islam di atas.
Dengan
tiga jalur di atas baik dibawa oleh putra-putra daerah, mendatangkan guru-guru
untuk pendidikan agama Islam maupun melalui bacaan harian dan majalah Islam,
masuklah Muhammadiyah didaerah Sulawesi Utara yang pada mulanya di sangir
Talaud pada Tahun 1928-an berkembang Muhammadiyah di daerah Sulawesi Utara,
keresidenan Manado.
Sumber
: Prof. Drs. Hi. Ibrahim Polontalo, Muhammadiyah
di Sulawesi Utara 1928-1990, Karya Dunia Fikir ; 1995
#
Bagi yang ingin tahu lebih lanjut tentang Sejarah Muhammadiyah Sulawesi
Utara bisa membaca bukunya langsung atau tunggu posting selanjutnya yang akan
saya tulis tentang sejarah Muhammadiyah Sulawesi Utara dengan sumber yang sama.
Dan
Maaf jika postingan kali ini masih terlalu singkat. mohon kritikannya dari
Ayahanda/Ibunda, Kanda/Yunda dan Teman-teman yang tahu tentang sejarah
Muhammadiyah Sulawesi Utara, Silahkan tuliskan komentarnya guna untuk share
pengetahuan.
