Sabtu, 08 September 2012

Sejarah Muhammadiyah Sulawesi Utara #1


Ada dua hal yang dapat dikemukakan mengapa Organisasi Muhammadiyah bisa berkembang keluar tanah kelahirannya yakni Yogyakarta. Pertama bahwa Organisasi Muhammadiyah Organisasi gerakan dakwah, sehingga kegiatan gerak kelihatan nyata dipusat kelahirannya, Yogyakarta. Kegiatan gerakan amal Muhammadiyah itu menarik perhatian bagi orang-orang yang datang dari luar Jawa ke Yogyakarta, maupun Perhatian dari para wartawan maupun penulis-penulis Islam yang dipulau Jawa. Hal yang kedua dengan adanya perubahan Anggaran Dasar Organisasi atau Statuta Muhammadiyah artikel dua (1936:23), yang diubahnya menjadi memajukkan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama Islam di Hindia Belanda.

Maka dengan adanya orang-orang dari luar Jawa yang telah memahami Muhammadiyah itu selama bertahun-tahun di Yogyakarta, mereka ini kembali ke daerah masing-masing membawa pengalaman tentang Muhammadiyah. Didukung oleh perubahan  artikel dua diatas, memberi kesempatan kepada organisasi Muhammadiyah untuk berkembang keseluruh Nusantara termasuk daerah Sulawesi Utara atau keresidenan Manado.

Ø  Masuknya Organisasi Muhammadiyah ke Daerah Sulawesi Utara dapat dikatakan melalui beberapa Jalur:

a.    Melalui pengalaman Putra-Putra daerah yang bersekolah di Yogyakarta. Mereka ini kembali kedaerah membawa pengetahuan tentang gerakan Organisasi Muhammadiyah dan berusaha mendirikan Muhammadiyah didaerahnya, seperti Jusup Otoluwa untuk Daerah Gorontalo.
b.      Mendatangkan guru-guru tersebut telah memiliki pengetahuan tentang gerakan Muhammadiyah itu. Seperti Sangir Talaud Mendatangkan guru-gukru agama Islam, yaitu, Mohammad Judi Wiryotaruno, yang akhirnya mendirikan Organisasi Muhammadiyah di Petta, Tabukan.
c.       Masuknya bacaan harian dan majalah dari Jawa kedaerah-daerah. Husdi Hamka (1988:12) mengemukakan bahwa harian-harian Islam waktu itu antara lain:

-          Sarikat Islam menerbitkan harian utusan Indonesia dibawah kepemimpinan H. O. S. Tjokro Aminoto di Surabaya;
-          Harian Bendera Islam, Harian Mustika diterbitkan oleh Haji Agus Salim dan Abdul Muis;
-          Majalah Suaara Muhammadiyah yang mulai terbit pada tahun 1920 di Yogyakarta. Oleh Muhammadiyah diterbitkan juga majalah Penyiar Islam, pancaaaran amal, harian adil, majalah Islam Raya dan As Siasah.
Melalui Pelabuhan-pelabuhan Laut Donggala, Poso, Luwuk, Gorontalo, Kwandang, dan Manado masuklah kapal-kapal laut dari jawa baik membawa barang-barang dagangan maupun bacaan-bacaan berupa harian dan majalah Islam di atas.
Dengan tiga jalur di atas baik dibawa oleh putra-putra daerah, mendatangkan guru-guru untuk pendidikan agama Islam maupun melalui bacaan harian dan majalah Islam, masuklah Muhammadiyah didaerah Sulawesi Utara yang pada mulanya di sangir Talaud pada Tahun 1928-an berkembang Muhammadiyah di daerah Sulawesi Utara, keresidenan Manado.

Sumber : Prof. Drs. Hi. Ibrahim Polontalo, Muhammadiyah di Sulawesi Utara 1928-1990, Karya Dunia Fikir ; 1995



# Bagi yang ingin tahu lebih lanjut tentang Sejarah Muhammadiyah Sulawesi Utara bisa membaca bukunya langsung atau tunggu posting selanjutnya yang akan saya tulis tentang sejarah Muhammadiyah Sulawesi Utara dengan sumber yang sama.
Dan Maaf jika postingan kali ini masih terlalu singkat. mohon kritikannya dari Ayahanda/Ibunda, Kanda/Yunda dan Teman-teman yang tahu tentang sejarah Muhammadiyah Sulawesi Utara, Silahkan tuliskan komentarnya guna untuk share pengetahuan.